Sumber: riauonline.co.id
Bercocok tanam masih menjadi sumber mata pencaharian utama
bagi sebagian masyarakat di provinsi Riau. Meski demikian, minimnya pengetahuan
membuat banyak dari mereka terjebak pada rutinitas dengan produktivitas yang
sangat terbatas. Kondisi ini semakin diperparah dengan keterbatasan peralatan
yang mereka miliki. Melihat kondisi tersebut, salah satu anak perusahaan Sukanto Tanoto, yakni PT
RAPP tergerak untuk mengulurkan bantuan.
PT RAPP (Riau Andalan Pulp and Paper) sendiri merupakan
salah satu anak usaha APRIL Group yang juga dikenal sebagai salah satu produsen
pulp dan kertas terbesar di dunia dengan produksi tahunan mencapai 2,8 juta ton
pulp dan 1,15 juta ton kertas.
Sebagai perusahaan yang berbasis pada alam, PT RAPP memiliki
pengetahuan dan sumber daya yang sangat besar. Dengan berbekal itu semua,
perusahaan Sukanto Tanoto ini pun
berinisiatif untuk membantu petani sekitar area operasi untuk meningkatkan
efisiensi dan produktivitas dalam bercocok tanam.
Pelatihan Sistem Pertanian Terpadu PT RAPP
Efisiensi dalam bercocok tanam dapat meningkatkan
produktivitas sekaligus hasil dari aktivitas pertanian. Lewat praktek pertanian
yang terencana, perekonomian keluarga juga bisa terbantu.
Program pelatihan sistem pertanian terpadu merupakan salah
satu agenda rutin PT RAPP yang diselenggarakan untuk mencapai tujuan tersebut.
Selama kurang lebih dua dekade, program ini berfokus pada transfer ilmu dari
pakar kepada para petani sekitar.
Melalui program pelatihan ini, PT RAPP menyalurkan
pengetahuan yang mereka miliki tentang tata cara bercocok tanam yang baik dan
efisien. Para petani yang menjadi peserta pelatihan juga diajarkan tentang
bagaimana cara bercocok tanam dengan sistem terpadu.
Salah satu pendekatan pertanian terpadu yang dilakukan dalam
program pelatihan ini adalah dengan mengintegrasikan antara pertanian dan
peternakan. Perusahaan Sukanto
Tanoto ini juga mendorong masyarakat sekitar untuk membudidayakan tanaman
hortikultura dengan cara-cara yang ramah lingkungan mulai dengan memaksimalkan
pemanfaatan pekarangan hingga membuat tempat penampungan air hujan yang
nantinya digunakan untuk menyiram tanaman.
Hingga saat ini, sedikitnya ada 105 pokok tani binaan yang
telah menerapkan praktek integrasi antara pertanian dan peternakan. Sedangkan
untuk total luas lahan yang dikelola oleh para petani binaan, tercatat
sedikitnya ada 2.400 hektar lahan. Melalui program One Village One Commodity (OVOC), PT RAPP juga membantu desa-desa
di sekitar area operasi untuk mengembangkan komoditas unggulan yang memiliki
nilai ekonomis tinggi.
Membantu Pengusaha Lokal Mengembangkan Bisnisnya
Selain membantu para petani meningkatkan produktivitasnya,
PT RAPP juga aktif membantu pengusaha lokal dalam mengembangkan bisnisnya.
Pelatihan rutin diselenggarakan untuk membantu pengusaha lokal meningkatkan
kompetensinya. Tidak hanya itu, para pengusaha tersebut juga diajarkan tentang
tata cara manajemen bisnis yang baik.
Hingga saat ini, tidak kurang dari 180 pengusaha lokal telah
merasakan dampak positif dari program pelatihan yang diselenggarakan oleh PT
RAPP. Ribuan lapangan pekerjaan tercipta berkat semakin banyaknya pengusaha
lokal binaan yang sukses menjalankan bisnisnya.
Selain memberi bantuan berupa pelatihan, perusahaan Sukanto Tanoto juga tidak jarang
memberi dukungan finansial bagi mereka yang ingin mendirikan usaha, khususnya
untuk bidang-bidang usaha yang sejalan dengan kebutuhan perusahaan. Beberapa
bidang usaha tersebut di antaranya adalah penyediaan tenaga kerja dan sarana
transportasi.
PT RAPP selalu menjadi yang terdepan dalam mengembangkan
masyarakat setempat. Selain membantu dalam bidang ekonomi, perusahaan Sukanto Tanoto ini juga aktif mendorong
masyarakat sekitar untuk beradaptasi serta melakukan upaya mitigasi dampak
perubahan iklim. Berkat upayanya tersebut, PT RAPP sukses meraih penghargaan
Proiklim dari Bupati Pelalawan pada akhir tahun 2019 lalu.